Sebutkan macam-macam pengukuran? Pertanyaan inilah yang sering muncul ketika kita mempelajari materi pengukuran. Dalam banyak referensi memang dijelaskan bahwa terdapat beberapa macam pengukuran yang bisa dipraktekkan dalam kegiatan pengukuran. Pembagian macam pengukuran tersebut sengaja dilakukan untuk menambah pilihan cara untuk melakukan pengukuran. Apalagi, terkadang ada jenis pengukuran yang hanya bisa dilakukan dengan cara yang satu, dan tidak dengan cara yang lain. Lantas, seperti apa ragam macam pengukuran tersebut? Jawaban atas pertanyaan ini akan Anda dapatkan dalam uraian dibawah ini. Disamping itu, kami juga akan memberikan perbedaan dan kegunaan masing-masing jenis pengukuran tersebut, selamat membaca.
Macam Macam Pengukuran
Pengukuran terbagi menjadi dua macam, yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Umumnya, pengukuran tunggal dilakukan jika besaran yang diukur tidak berubah-ubah sehingga hasil pengukuran tunggal dianggap cukup akurat, misalnya mengukur panjang pensil. Selain itu, pengukuran tunggal dilakukan jika kesempatan untuk melakukan pengukuran hanya satu kali. Sedangkan, pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan berkali-kali. Adapun pengukuran berulang dilakukan seperti pada kasus pengukuran diameter sebuah kelereng sering berbeda jika diukur di bagian yang berbeda.
Di dalam pengukuran tunggal, Anda memperoleh nilai ketidakpastian sebesar setengah skala terkecil. Dalam pengukuran berulang, nilai ketidakpastian di dapatkan dari simpangan baku nilai rata-rata pengukuran. Seperti yang tampak pada rumus berikut ini:
Selain itu, jika kita membandingkan hasil pengukuran tunggal dengan hasil pengukuran berulang, akan diperoleh:
- Pengukuran tunggal memberikan hasil yang kurang teliti.
- Pengukuran berulang dapat memberikan beberapa keuntungan, misalnya hasil pengukuran lebih mendekati nilai sebenarnya dan ketidakpastian lebih kecil daripada ketidakpastian pengukuran tunggal.