Selasa, 14 April 2020

Proses Penelitian Sosial

Kabid Dikdas
A. PENDEKATAN-PENDEKATAN PENELITIAN
Pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena data merupakan suatu bahan yang akan dijadikan landasan dalam pengambilan kesimpulan. Oleh karena itu, data harus terjamin validitasnya. Validitas data akan terjamin jika alat pengumpulan data beserta sumber daya manusia yang berperan sebagai pengembal data dapat dipertanggungjawabkan. Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan setelah penyusunan rancangan penelitian selesai dilaksanakan. Kegiatan pengumpulan data merupakan sebuah kegiatan yang bersifat sistematis dan berkaitan dengan metode yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian. Dengan demikian, metode pengumpulan data harus disesuaikan dengan jenis penelitian.
Dua pendekatan dalam kegiatan penelitian, yakni;
  1. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang mana data-data bersifat kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata, bukan data yang berbentuk angka-angka.
  2. Pendekatan  kuantitatif  merupakan  pendekatan  yang  digunakan  dalam  proses penelitian yang mana data yang dipakai adalah data-data kuantitatif, yakni berbentuk angka-angka.

B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah orang atau benda yang dijadikan sasaran dalam kegiatan penelitian. Jadi Subjek penelitian merupakan sumber data dalam sebuah proses penelitian. Dalam sebuah penelitian sosial, masyarakat yang akan dijadikan subjek penelitian harus ditentukan terlebih dahulu. Jika masyarakat yang akan dijadikan subjek penelitian terlalu besar jumlahnya dan/atau terlalu luas wilayahnya, maka perlu ditentukan populasinya terlebih dahulu dan langkah selanjutnya adalah memilih sampel.

1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan unit yang akan dianalisis, yakni objek yang diteliti. Idealnya penelitian dilakukan untuk seluruh anggota populasi.

2. Sampel
Dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Sosial, Irawan Soehartono menjelaskan bahwa sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan sekaligus dianggap dapat menggambarkan populasinya.

Dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu:
(1) sampel harus dapat mewakili keseluruhan populasi (representatif), dan
(2) besarnya sampel harus memadai bagi keseluruhan populasi.

Dua cara untuk menentukan sampel, yakni:
(1)  Berdasarkan peluang (probability sampling), dan
(2) Tidak berdasarkan peluang (nonprobability sampling). Dalam probability sampling, pengambilan sampelnya dilakukan secara random atau acak, yang dilakukan dengan cara undian atau dengan menggunakan tabel bilangan random yang dapat ditemukan dalam buku-buku statistik. Sedangkan dalam nonprobability sampling, pengambilan sampel yang dilakukan secara sengaja yang dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan mempertimbangkan jumlah (quota sampling), dengan mempertimbangkan tujuan (purposive sampling), dengan teknik bola salju (snowball sampling), atau bahkan secara kebetulan (accidental sampling).

C. DATA PENELITIAN
Menurut Sapari Imam Asyari, data merupakan fakta-fakta atau keterangan-keterangan (informasi) yang digunakan sebagai sumber atau bahan untuk menemukan kesimpulan atau membuat keputusan-keputusan.

Data itu berasal dari fakta-fakta yang telah dipilih untuk dijadikan sebagai bukti dalam rangka pembuktian atau penguat alasan dalam pengambilan kesimpulan (konklusi).

Berdasarkan jenisnya, data dibedakan atas 2 macam, yakni:
  1. Data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka-angka atau data yang tidak dapat diangkakan.
  2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka atau data yang dapat diangkakan.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:

1. Angket
Angket (self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Kelebihan Angket:

  • Dapat menjangkau sampel dalam jumlah yang besar,
  • Biaya relatif murah,
  • Tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan keluangan waktunya.
Kekurangannya Angket:
  • Jika dikirimkan melalui pos, maka persentasi yang dikembalikan relatif rendah,
  • Tidak dapat dipergunakan kepada responden yang tidak bisa membaca atau menulis, dan
  • Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam angket dapat ditafsirkan secara salah, dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara atau pengumpul data kepada responden, selanjutnya jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.
Kelebihan teknik wawancara:
  • Dapat dipergunakan kepada responden yang tidak menguasai baca-tulis, termasuk anak-anak,
  • Jika terdapat pertanyaan yang sulit dipahami pewawancara dapat memberikan penjelasan seperlunya, dan
  • Dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat ekspresi wajah serta gerak-gerik responden.
Kekurangan teknik wawancara:
  • Memerlukan biaya yang cukup besar untuk perjalanan dan ongkos pengumpul data,
  • Hanya dapat menjangkau responden yang bersifat terbatas, dan
  • Kehadiran pewawancara mungkin akan mengganggu responden.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan. Dalam kegiatan pengamatan, observer (pengamat) belum mengajukan pertanyaan - pertanyaan khusus yang terkait dengan masalah penelitian.
Kelebihan observasi:
  • Data yang diperoleh merupakan data yang segar karena langsung diamati dari subjek pada  saat terjadinya tingkah laku, dan
  • Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kelemahannya observasi:
  • Untuk memperoleh data yang diharapkan pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan benar-benar terjadi,
  • Tidak semua tingkah laku yang diamati relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian, dan
  • Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar diamati dan bahkan bisa membahayakan observer (pengamat).
4. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri dan menelaah teori-teori yang terdapat di perpustakaan. Kegiatan kajian kepustakaan menuntut kejelian, ketekunan, dan ketelitian peneliti.

Dalam kegiatan kepustakaan tersebut seorang peneliti akan melakukan:
  • Menggali lebih dalam beberapa informasi dan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti,
  • Mencari metode dan teknik pengumpulan data, teknis analisis data, dan sebagainya,
  • Mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang masalah yang sedang diteliti, dan
  • Menghindarkan diri dari duplikasi (plagiat) yang tidak dikehendaki.
5. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, melainkan kepada dokumen-dokumen tertentu. Terdapat dua macam dokumen, yakni dokumen primer dan dokumen sekunder. Dokumen primer merupakan yang ditulis oleh orang yang secara langsung mengalami suatu peristiwa. Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis oleh orang lain yang mendapat cerita dari pelaku peristiwa.

Kelebihan studi dokumentasi adalah: (1) memberikan jalan untuk meneliti subjek penelitian yang sulit dijangkau, (2) data yang diterima lebih objektif karena tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti, (3) memberikan cara yang lebih baik untuk meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, dan (4) memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar.

Sedangkan kelemahan studi dokumentasi adalah: (1) data yang diteliti memungkinkan terjadinya bias karena data yang tersedia kemungkinan tidak lengkap atau bahkan berlebihan, (2) tidak setiap orang menyimpan dokumen dengan baik, dan (3) sulit untuk mengumpulkan dan sekaligus memberikan kode terhadap data sehubungan dengan format penulisan dokumen yang bermacam-macam.

E. PROSES ANALISIS DATA
1. Mengedit dan Memberikan Kode
Data yang terjaring melalui angket, kuesioner, observasi, studi dokumentasi, kajian pustaka, dan sebagainya merupakan bahan mentah yang memerlukan pengolahan dan analisis. Data yang sudah diolah akan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian. Pengolahan data te sangat tergantung pada jenis data yang berhasil dikumpulkan, apakah data merupakan data kualitatif atau merupakan data kuantitatif.

Data kualitatif, yakni data yang berupa kata-kata, harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bukti empiris dalam penelitian. Sedangkan data kuantitatif, yakni data yang berupa angka, diolah secara statistik dengan cara memasukkan data-data tersebut ke dalam tabel-tabel untuk kemudian dilakukan analisis secara statistik pula.

Pengolahan data merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam suatu penelitian yang bertujuan mengolah data-data yang berhasil dikumpulkan dari lapangan sehingga mudah dipahami.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses pengolahan data adalah:
(1) mengedit (editing) dan memberikan kode (coding),
(2) meringkas dan membuat tabel-tabel (tabulasi),
(3) melakukan analisis data, dan
(4) membuat kesimpulan.

2. Lembar Ringkasan dan Tabulasi
Setelah peneliti selesai melakukan coding, langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi. Tabulasi merupakan suatu proses pembuatan tabel-tabel sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Untuk memudahkan dalam proses tabulasi, peneliti perlu membuat ringkasan terlebih dahulu untuk menghimpun semua data. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan proses analisis data.

Adapun format ringkasan terdiri dari kolom-kolom dan baris-baris. Kolom pertama yang terletak pada bagian paling kiri digunakan untuk nomor urut atau kode responden. Sedangkan kolom kedua dan seterusnya digunakan untuk variabel-variabel yang terdapat di dalam kuesioner. Baris-baris digunakan untuk menuliskan seluruh responden. Baris pertama untuk responden pertama, baris kedua untuk responden kedua, dan seterusnya. Setelah semua data diringkas, langkah selanjutnya adalah membuat tabel-tabel untuk kegiatan analisis. Tabulasi tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yakni:
(1) tabulasi langsung, dan
(2) tabulasi kode (sheet code).

Dalam tabulasi langsung data langsung ditabulasi dari kuesioner ke dalam tabel yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya. Tabulasi langsung dilakukan untuk data yang jumlah responden dan variabelnya sangat sedikit. Proses tabulasi data secara langsung ini lazimnya dikerjakan dengan sistem tally dengan memberi tanda garis (tally).

3. Statistik Sederhana
Statistik digunakan untuk mengolah data yang bersifat kuantitatif. Statistik sangat berguna dalam penelitian, yakni dalam hal penyusunan model, perumusan hipotesis, pengembangan alat dan instrumen penelitian, penyusunan desain penelitian, penentuan sampel, dan dalam analisis data.

kegunaan statistik dalam penelitian antara lain adalah sebagai berikut;

1. Alat untuk mengetahui hubungan kausalitas (sebab akibat) antara dua variabel atau lebih.
2. Memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data dan penyajian data secara lebih mudah sehingga bisa dipahami secara lebih mudah
3. Membantu peneliti dalam menyimpulkan suatu perbedaan yang diperoleh, apakah berbeda secara berarti (signifikan).
4. Secara teknik dapat digunakan untuk menguji hipotesis sehingga bisa menolong peneliti dalam mengambil keputusan.
5. Meningkatkan kecermatan peneliti dalam mengambil keputusan terhadap kesimpulan-kesimpulan yang akan diambil.
6. Memungkinkan peneliti untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan biaya yang lebih murah.

4. Distribusi Frekuensi
Data yang telah dikumpulkan dari lapangan tentu saja bersifat acak dan masih merupakan data mentah. Untuk dapat melakukan kegiatan analisis sebagaimana yang diinginkan, peneliti perlu melakukan langkah kategorisasi agar semakin mudah dipahami, yakni dengan membuat tabel distribusi frekuensi.

5. Ukuran Pemusatan
Pada dasarnya, penyajian data dengan menggunakan distribusi frekuensi hanya mampu memberikan gambaran umum kepada pembaca. Agar pembaca dapat memperoleh gambaran yang lebih rinci peneliti perlu melakukan ukuran pemusatan yang dikenal dengan istilah tendensi sentral. Ukuran pemusatan digunakan untuk menunjukkan nilai atau ukuran yang mendekati titik konsentrasi perangkat data hasil suatu pengukuran.

F. ANALISIS INTERPRETASI DATA
Setelah data diolah sedemikian rupa langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dan interpretasi data. Dalam melakukan kegiatan analisis, data yang ada disederhanakan sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Proses analisis seringkali menggunakan statistik. Tujuannya untuk menyederhanakan data penelitian yang jumlahnya relatif banyak sehingga menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti.

Kegiatan analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu kegiatan analisis untuk data kategorial yang biasanya menggunakan tabulasi silang dan kegiatan analisis untuk data bersambungan yang biasanya menggunakan bermacam-macam teknik statistik seperti distribusi frekuensi. Adapun data sambungan yang sudah diformat menjadi data kategorial juga dapat menggunakan teknik tabulasi silang.

Melalui kegiatan analisis itulah peneliti dapat menginterpretasikan berbagai data sehingga memiliki makna dan mudah dimengerti. Interpretasi data dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, interpretasi yang dilakukan secara terbatas, yakni peneliti hanya melakukan interpretasi terhadap data dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam penelitian. Dengan kegiatan seperti ini secara otomatis interpretasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan analisis data. Kedua, interpretasi yang dilakukan dengan cara mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari analisis. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil analisisnya dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian lain dengan menghubungkan kembali hasil interpretasinya dengan teori yang ada.

G. MENARIK KESIMPULAN
Kegiatan analisis dan kegiatan interpretasi merupakan landasan bagi peneliti dalam menarik suatu kesimpulan. Sebelum melakukan penarikan kesimpulan, terlebih dahulu peneliti melakukan proses generalisasi. pada dasarnya generalisasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembentukan gagasan atau simpulan umum dari suatu hal. Proses generalisasi yang dilakukan harus mengacu pada teori yang mendasari penelitian tersebut. Berdasarkan generalisasi itulah suatu kesimpulan diambil. Jadi, generalisasi dan penarikan kesimpulan merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan.

Ringkasan Artikel
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang mana data-data bersifat kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata, bukan data yang berbentuk angka-angka. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam proses penelitian yang mana data yang dipakai adalah data-data kuantitatif, yakni berbentuk angka-angka. Berkenaan dengan data kuantitatif tersebut, maka dalam proses pengolahan data selalu digunakan analisis statistik.

Subjek penelitian merupakan orang atau benda yang dijadikan sasaran dalam kegiatan penelitian. Jika masyarakat yang akan dijadikan subjek penelitian terlalu besar jumlahnya dan/atau terlalu luas wilayahnya, maka perlu ditentukan populasinya terlebih dahulu. Setelah populasi ditentukan, langkah selanjutnya adalah memilih sampel.

Menurut Sapari Imam Asyari, data merupakan fakta-fakta atau keterangan-keterangan (informasi) yang digunakan sebagai sumber atau bahan untuk menemukan kesimpulan atau membuat keputusan-keputusan. Dalam menjalankan sebuah penelitian, diperlukan sebuah teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan melalui angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi kepustakaan, dan lain sebagainya.

Data yang terjaring melalui angket, kuesioner, observasi, studi dokumentasi, kajian pustaka, dan sebagainya merupakan bahan mentah yang memerlukan pengolahan dan analisis. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses pengolahan data adalah: (1) mengedit (editing) dan memberikan kode (coding), (2) meringkas dan membuat tabel-tabel (tabulasi), (3) melakukan analisis data, dan (4) membuat kesimpulan.
(R.G)

Demikianlah pembahasan mengenai Proses Penelitian Sosial, yang pada kesempatan kali ini dapat dibahas disini.  Semoga pembahasan yang telah di paparkan di atas dapat bermanfaat bagi para pengunjung ataupun pembaca. Cukup sekian, kurang/lebihnya mohon maaf dan sampai jumpa!!!
“Terimakasih, karena anda telah menyempatkan diri untuk membaca”
*Rajinlah belajar demi, Bangsa dan Negaramu, serta jagalah kesehatanmu!!! Semoga anda sukses!!!