Senin, 27 April 2020

Penggolongan Berbagai Jenis Benang

Kabid Dikdas
Benang adalah hasil akhir daripada proses pemintalan baik berupa benang alam antara lain benang kapas/katun, ataupun benang buatan antara lain benang nilon, poliester, sesuai dengan asal dari seratnya. Benang dapat dibuat dari beragam serat alami seperti wol, alpaca, wol Angora, katun, sutra. Benang yang kurang umum termasuk dibuat dari onta, yak, possum, kucing, kelinci. Benang komersial lebih sering dibuat dari fiber sintetik atau sebuah kombinasi dari fiber sintetik dan alami.

Benang umumnya digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu benang dasar  (simple yarns), benang hias (novelty yarns) dan benang bertekstur.

1. Benang Dasar (simple yarns)
Benang dasar atau benang biasa merupakan jenis benang yang paling sederhana, meskipun terbuat dari satu serat yang sama atau serat campuran, tetapi jumlah pilinan pada keseluruhan panjangnya sama. Jenis benang yang tergolong benang dasar antara lain benang lawe, benang sering, benang tenun.
  • Benang lawe atau benang mula adalah benang hasil proses pemintalan yang belum mendapat pilinan sehingga kurang kekuataanya.
  • Benang tenun atau benang pintal yaitu benang lawe yang sudah mendapat pilinan sehingga struktur. Berdasar arah pilanan, benang tenun dibedakan menjadi dua yaitu benang tenun dengan arah pilinan kiri atau S dan benang tenun dengan arah pilinan kanan atau Z.
  • Benang sering tunggal terdiri dari dua atau lebih helai benang yang dipilin menjadi satu. Benang sering kembar adalah benang yang sudah disering kemudian disering lagi dengan benang sering lainnya, benang sering kembar lebih kuat dari benang sering tunggal.

Untuk menunjukkan berapa banyak benang yang dipilin menjadi benang sering dapat dilihat dari nomer pada benang tersebut misalnya, benang No. 20/2 artinya terdiri dari 2 helai benang No. 20 saling berpilin, atau No. 30/3 artinya terdiri dari 3 helai benang No. 30 saling berpilin.

2. Benang Hias
Benang hias umumnya dibuat dari dua benang tunggal atau lebih. Benang tunggal pertama, berguna sebagai dasar atau serta menjadi tumpuan atau tempat membelitnya benang benang tunggal lainnya. Benang tunggal kedua akan menciptakan efek efek khusus. Benang ke tiga berfungsi menyatukan kedua benang pertama.

Jenis benang hias sangat bervariasi, tetapi pada umumnya ada tiga jenis benang hias yang paling banyak digunakan antara lain, benang slubbed (slubb yard), benang ikal (looped yarns), benang bersimpul (knotted yarns) dan benang spiral.
  • Benang Slubbed (slubbed yarns), dibuat dengan mengubah kadar pilinan sehingga selembar benang akan terlihat lebih halus. Bahan shantung salah satu hasil tenunan yang dibuat dengan benang slub dan permukaan yang tidak rata dibuat oleh slub benang.
  • Benang ikal (Looped Yard), dibuat dengan ikalan penuh pada interval yang teratur. Boucle merupakan salah satu contoh benang ikal yang sering dipakai untuk membuat bahan busana untuk wanita.
  • Benang bersimpul (Knotted/nubbed yarns) dibuat dengan mengatur mesin pintal agar dapat melilit benang dengan sendirinya secara terus menerus disatu tempat, sehingga satu simpul. Kadangkala benang ini dibuat dengan dua warna, dan simpul yang terjadi hanya dalam satu warna. 
  • Benang spiral, dapat diperoleh dengan memilih dua benang yang memiliki ketebalan berbeda. Berbagai variasi dapat dilakukan tergantung pada efek yang dikehendaki pada bahan tekstil yang akan dibuat. Ada beberapa jenis benang hias yang dikenal di pasaran antara lain, benang mouline, benang melange, dan benang yaspis.
 Benang adalah hasil akhir daripada proses pemintalan baik berupa benang alam antara lain  Penggolongan Berbagai Jenis Benang
Benang mouline adalah benang yang dipintal dari dua benang atau lebih yang berlainan warna disering menjadi satu. Benang melange (benang serat campuran) yaitu benang yang seratnya dipintal dari bermacam macam warna. Benang yaspis, adalah benang yang dipilin dari dua benang dasar yang berlaian warna. Benang yaspis disering dari benang yang belum mempunyai pilinan, oleh karena itu hasilnya berupa satu benang bulat yang digunakan untuk benang hias.

3. Benang Bertekstur
Benang bertekstur umumnya dihasilkan dari serat termoplastik yaitu serat yang bentuknya dapat diatur oleh panas, yang diterapkan pada proses pembuatannya. Benang bertekstur serat seratnya sengaja diacak sehingga pada saat dibentangkan maka benang menjadi tidak sama.

Panas yang diterapkan pada titik tertentu saat proses pembuatan sedang berlangsung akan menghasilkan tekstur yang dikehendaki pada benang, bahkan benang dapat dirajut menjadi bahan tekstil, dipanaskan lalu ditutup, sehingga benang yang dihasilkan akan memiliki bentuk dan akan mempengaruhi permukaan bahan tekstil yang dibuat dengan benang bertekstur.

4. Benang Jenis Yang Lain
Selain jenis benang tersebut diatas ada beberapa jenis benang yang umum dan dikenal dipasaran antara lain, benang jelujur, benang jahit, benang sulam, benang bordir, benang logam, dan benang nilon, benang karet, benang kait.
  • Benang jelujur digunakan untuk menjelujur bahan yang telah digunting untuk persiapan mengepas. Benang jelujur terbuat dari serat kapas.
  • Benang jahit dipakai untuk menjahit bahan tekstil. Halus kasarnya benang ditentukan menurut nomer benangnya, making besar nomernya makin haus  benangnya, sebaliknya makin kecil nomernya makin kasarnya benangnya. Misalnya bahan jeans karena kasar dan tebal dijahit dengan benang ukuran No. 8, sutera yang halus dijahit dengan benang No. 60. Benang jahit pada umumnya terbuat dari serat kapas atau serat poliester.
  • Benang sulam yaitu benang yang dipakai untuk menyulam atau menghias bahan tekstil atau busana yang dilakukan dengan tangan. Benang sulam terbuat dari serat kapas, serat sutera atau poliester.
  • Benang bordir adalah benang yang dipakai untuk menghias bahan tekstil atau busana yang dilakukan dengan mesin atau yang disebut dengan membordir. Benang bordir erbuat dari serat kapas dan poliester
  • Benang Logam sering dipakai untuk membuat tenunan tradisional seperti tenunan songket Palembang atau tapis lampung. Benang logam terbuat dari aluminium tipis berwarna perak, emas maupun warna tembaga.
  • Benang nilon atau disebut juga benang snar terbuat dari bahan termoplastik, berwarna putih transparan dengan berbagai ukuran. Benang nilon berfungsi untuk menjahit bahan tekstil yang sifatnya elastis. Beanang nilon juga berfungsi untuk memasang payet, kancing transparan agar jahitan tidak nampak.
  • Benang karet dibuat dari getah (latek) pohon karet. Benang karet dipakai untuk umbuat kerutan kerutan pada busana. 
  • Benang kait adalah benang yang dipakai untuk membuat kain dengan teknik mengait. Jenis benangnya agak kasar dan kurang pilinan. Benang kait terbuat dari serat kapas atau serat lain yang kuat.
  • Benang rajut dipakai untuk membuat kain dengan teknik merajut yang menggunakan jarum rajut. Bahannya dapat dari wol, dapat juga dari benang lain yang mengarah-arahi sifat wol. Untuk kaos kaki atau pakaian hangat. Pilinan longgar dan benang ukurannya agak besar, terbuat dari serat wol atau serat buatan.
  • Benang macramé dipakai untuk membuat kain dengan teknik membuhul. Benangnya kuat dan cukup pilinannya, benang ini terbuat dari serat termoplastik