Busi merupakan komponen yang berada pada urutan terakhir dari sistem pengapian pada mobil bermesin bensin. Jika dilihat di mesin, posisi kepala busi, yaitu bagian yang memiliki ujung elektroda, di pasang menghadap langsung kedalam ruang bakar.
Sedangkan untuk sisi yang berlawanan dengan kepala busi, berada di luar ruang bakar dan dihubungkan dengan igniton coil melalui kabel tegangan tinggi (kabel busi).
Fungsi busi adalah untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang telah dikompresi.
ya, busi berfungsi untuk memercikkan bunga api di ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Tujuannya adalah untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompres oleh piston sehingga terjadi ledakan dan membuat tenaga bagi mesin untuk berputar.
Percikan api yang keluar di ujung elektroda busi berasal dari lompatan arus listrik bertegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil dalam sistem pengapian. Oleh karenannya percikan api di busi merupakan percikan elektrik. (baca juga : Cara kerja mesin bensin)
Disaat ignition coil menghasilkan tegangan listrik, maka pada elektroda busi yang ada di tengah dan disamping bodi busi akan timbul beda tegangan. Saat ini, arus listrik belum mengalir, lantaran campuran bensin dan udara bertekanan yang ada di celah busi bersifat menyerupai isolator.
Disaat perbedaan tegangan diantara kedua elektroda busi semakin besar, struktur gas diantara kedua elektroda tersebut berubah. Ketika perbedaan tegangan sudah melebihi kekuatan dielektrik gas, gas ikut ber-ionisasi sehingga yang awalnya bersifat seperti isolator, kini berubah menjadi konduktor.
Akibatnya, arus elektron akan mengalir dan meningkatkan suhu di celah percikan busi hingga suhunya lebih dari 60.000 K. Tingginya suhu yang dihasilkan mengakibatkan gas yang sudah terionisasi tadi memuai dengan cepat dan menimbulkan ledakan kecil diantara kedua elektroda busi. Inilah percikan api busi yang prinsipnya mirip seperti halilintar / petir.
Secara garis besar busi memiliki komponen dan konstruksi seperti yang tampak pada gambar diatas. Berikut nama komponen busi dan fungsinya :
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
Sedangkan untuk sisi yang berlawanan dengan kepala busi, berada di luar ruang bakar dan dihubungkan dengan igniton coil melalui kabel tegangan tinggi (kabel busi).
Fungsi Busi
Fungsi busi adalah untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang telah dikompresi.
ya, busi berfungsi untuk memercikkan bunga api di ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Tujuannya adalah untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompres oleh piston sehingga terjadi ledakan dan membuat tenaga bagi mesin untuk berputar.
Percikan api yang keluar di ujung elektroda busi berasal dari lompatan arus listrik bertegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil dalam sistem pengapian. Oleh karenannya percikan api di busi merupakan percikan elektrik. (baca juga : Cara kerja mesin bensin)
Cara Kerja Busi
Disaat ignition coil menghasilkan tegangan listrik, maka pada elektroda busi yang ada di tengah dan disamping bodi busi akan timbul beda tegangan. Saat ini, arus listrik belum mengalir, lantaran campuran bensin dan udara bertekanan yang ada di celah busi bersifat menyerupai isolator.
Disaat perbedaan tegangan diantara kedua elektroda busi semakin besar, struktur gas diantara kedua elektroda tersebut berubah. Ketika perbedaan tegangan sudah melebihi kekuatan dielektrik gas, gas ikut ber-ionisasi sehingga yang awalnya bersifat seperti isolator, kini berubah menjadi konduktor.
Akibatnya, arus elektron akan mengalir dan meningkatkan suhu di celah percikan busi hingga suhunya lebih dari 60.000 K. Tingginya suhu yang dihasilkan mengakibatkan gas yang sudah terionisasi tadi memuai dengan cepat dan menimbulkan ledakan kecil diantara kedua elektroda busi. Inilah percikan api busi yang prinsipnya mirip seperti halilintar / petir.
Komponen dan konstruksi busi
Secara garis besar busi memiliki komponen dan konstruksi seperti yang tampak pada gambar diatas. Berikut nama komponen busi dan fungsinya :
Terminal
Berfungsi sebagai penghubung antara busi dengan dengan kabel busiCorrugation / Ribs
Berfungsi untuk memperkuat insulasi keramik dan mencegah terjadinya aliran listrik secara langsung dari terminal busi ke bodi busi, peristiwa ini dikenal dengan istilah Flash Over.Ceramic Insulator
Insulator yang mencegah aliran listrik di dalam busi tidak bocor.Ceramic Resistor
Resistor keramik yang berfungsi untuk mencegah interfensi listrik akibat terjadinya percikan api karena tegangan tinggi.Copper Core
Merupakan inti tembaga yang berfungsi untuk menghantarkan tegangan dan arus listrik dalam jumlah besar.Center and Ground electrode
Merupakan elektroda positif dan negatif tempat terjadinya percikan api. Disinilah biasanya lapisan iridum atau titanium ditambahkan.Spark gap
Istilah untuk celah busi yang ukurannya dapat mempengaruhi hasil percikan api busi.Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif