Masalah aki tekor bisa jadi momok yang sangat menakutkan bagi setiap pengemudi. Coba bayangkan jika Anda sedang mengemudi sendirian di tengah jalan tol dalam kondisi jalan yang sangat macet dan hujan. Tiba-tiba saja mobil Anda harus mogok karena akinya tekor.
Pasti kesalnya bukan main, sudah susah di jalan, biaya yang harus di tanggung untuk derek tol dan lain-lainnya pasti juga akan membengkak dan membuat kantong semakin kempes. Tentulah ini bukan kondisi yang ingin kita harapkan.
Oleh karena itu, perawatan aki mobil pun sangat penting untuk dilakukan. Minimal 2 minggu sekali kita perlu melakukan permeriksaan aki, terutama pada jumlah air dan kondisi terminal aki. Tambahkan air aki jika kurang dan bersihkan kepala terminal aki jika memang terdapat kotoran.
Meskipun begitu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin yang terkait dengan sistem pengisian listrik di mobil, setidaknya lakukan 6 bulan sekali yang bisa di barengi ketika Anda melakukan penggantian oli mobil.
Untuk melakukan pemeriksaan aki dan sistem pengisian listrik di mobil, tentu di perlukan alat-alat ukur yang tepat dan presisi, maka sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini di bengkel-bengkel yang Anda percayai dan teruji kualitasnya.
Meskipun begitu, pada artikel kali ini, kami akan berbagi informasi seputar bagaimana cara memeriksa dan mengetahui kondisi aki mobil yang ideal.
Daya tahan aki mobil umumnya paling lama bisa bertahan 2 hingga 3 tahun, lebih dari itu pasti terjadi penurunan kualitas yang drastis bahkan mungkin sudah wajib diganti.
Apalagi jika pernah terjadi bahwa air akinya pernah habis, kering, atau sistem pengisian bermasalah, maka usia aki juga akan semakin pendek.
Ciri termudah yang menandakan bahwa aki sudah kurang layak digunakan adalah dengan melihat 2 item pemeriksaan ini.
Namun begitu, pemeriksaan ini belumlah memadai dan belum bisa Anda jadikan patokan untuk menilai apakah aki mobil tersebut masih bagus, perlu di cas ulang atau malah wajib di ganti. Yang diperlukan selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan tegangan dan kondisi keasaman air aki.
Pemeriksaan aki yang lebih detil dan lebih baik lagi adalah dengan menggunakan 2 alat ukur ini yaitu Voltmeter dan Hydrometer.
Kelebihan voltmeter ini, kita bisa mengetahui secara langsung kondisi tegangan aki saat dilakukan starter (ada beban) atau saat tidak distarter (tanpa beban) lagsung dari aki mobilnya itu sendiri.
Kalaupun alat ini tidak tersedia, Anda juga bisa menggunakan Voltmeter yang biasa (multimeter analog ataupun digital), meskipun pemeriksaan tegangan dengan beban (di starter) langsung pada aki mobil sulit untuk dilakukan.
Berikut adalah kondisi aki mobil berikut nilai tegangannya dengan menggunakan battery load tester
Untuk penggunaannya pun terbilang mudah, Anda tinggal memasukkan ujung belalai alat tersebut kedalam masing-masing lubang aki dan melihat kadar keasaman melalui indikator dalam tabung kacanya.
Baca juga :
Cara terakhir ini adalah dengan menggunakan alat modern yang sangat akurat guna mengetahui kondisi aki yang sesungguhnya. Sebagai contoh disini kita menggunakan alat yang bernama Midtronic tipe MDX-P300.
Alat ini terbilang simple namun sangat ideal untuk mengetahui segala sesuatunya yang berkaitan dengan aki dan sistem pengisian listrik di mobil.
Dengan alat ini, Anda bisa mengetahui nilai CCA (arus yang digunakan untuk stater), kondisi charging system, kondisi altenator dan yang pastinya kondisi aki itu sendiri.
Malah Anda akan di beri informasi lengkap tentang aki mobil Anda. Apakah kondisinya baik, perlu di cas ulang atau bahkan harus diganti.
Untuk hasil pengukurannya pun juga dapat di print out sehingga menjadi lebih jelas ketika Anda harus memutuskan untuk membeli aki baru.
Pasti kesalnya bukan main, sudah susah di jalan, biaya yang harus di tanggung untuk derek tol dan lain-lainnya pasti juga akan membengkak dan membuat kantong semakin kempes. Tentulah ini bukan kondisi yang ingin kita harapkan.
Oleh karena itu, perawatan aki mobil pun sangat penting untuk dilakukan. Minimal 2 minggu sekali kita perlu melakukan permeriksaan aki, terutama pada jumlah air dan kondisi terminal aki. Tambahkan air aki jika kurang dan bersihkan kepala terminal aki jika memang terdapat kotoran.
Meskipun begitu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin yang terkait dengan sistem pengisian listrik di mobil, setidaknya lakukan 6 bulan sekali yang bisa di barengi ketika Anda melakukan penggantian oli mobil.
Untuk melakukan pemeriksaan aki dan sistem pengisian listrik di mobil, tentu di perlukan alat-alat ukur yang tepat dan presisi, maka sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini di bengkel-bengkel yang Anda percayai dan teruji kualitasnya.
Meskipun begitu, pada artikel kali ini, kami akan berbagi informasi seputar bagaimana cara memeriksa dan mengetahui kondisi aki mobil yang ideal.
1. Kondisi Bodi Aki Mobil Beserta Airnya
Daya tahan aki mobil umumnya paling lama bisa bertahan 2 hingga 3 tahun, lebih dari itu pasti terjadi penurunan kualitas yang drastis bahkan mungkin sudah wajib diganti.
Apalagi jika pernah terjadi bahwa air akinya pernah habis, kering, atau sistem pengisian bermasalah, maka usia aki juga akan semakin pendek.
Ciri termudah yang menandakan bahwa aki sudah kurang layak digunakan adalah dengan melihat 2 item pemeriksaan ini.
- Bodi / badan aki terlihat kusam menggelembung di segala sisi
- Air aki dan kondisi elemen didalamnya terlihat berwarna hitam dan keruh
Namun begitu, pemeriksaan ini belumlah memadai dan belum bisa Anda jadikan patokan untuk menilai apakah aki mobil tersebut masih bagus, perlu di cas ulang atau malah wajib di ganti. Yang diperlukan selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan tegangan dan kondisi keasaman air aki.
2. Pemeriksaan dengan Voltmeter, dan Hydrometer
Pemeriksaan aki yang lebih detil dan lebih baik lagi adalah dengan menggunakan 2 alat ukur ini yaitu Voltmeter dan Hydrometer.
a. Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui nilai tegangan (voltase) aki mobil. Gambar di bawah berikut adalah contoh alat yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan nilai tegangan dalam aki dengan lebih akurat. Alat ini dikenal dengan sebutan battery load tester.Kelebihan voltmeter ini, kita bisa mengetahui secara langsung kondisi tegangan aki saat dilakukan starter (ada beban) atau saat tidak distarter (tanpa beban) lagsung dari aki mobilnya itu sendiri.
Kalaupun alat ini tidak tersedia, Anda juga bisa menggunakan Voltmeter yang biasa (multimeter analog ataupun digital), meskipun pemeriksaan tegangan dengan beban (di starter) langsung pada aki mobil sulit untuk dilakukan.
Berikut adalah kondisi aki mobil berikut nilai tegangannya dengan menggunakan battery load tester
- Baik 11.2V - 12.6V
- Lemah 9V - 11.2V
- Jelek < 9V
b. Hydrometer
Fungsi utama dari hydrometer adalah untuk mengukur kadar asam di dalam air aki sekaligus untuk melihat kadar kejernihan air aki.Untuk penggunaannya pun terbilang mudah, Anda tinggal memasukkan ujung belalai alat tersebut kedalam masing-masing lubang aki dan melihat kadar keasaman melalui indikator dalam tabung kacanya.
Baca juga :
3. Menggunakan alat modern lainnya
Cara terakhir ini adalah dengan menggunakan alat modern yang sangat akurat guna mengetahui kondisi aki yang sesungguhnya. Sebagai contoh disini kita menggunakan alat yang bernama Midtronic tipe MDX-P300.
Alat ini terbilang simple namun sangat ideal untuk mengetahui segala sesuatunya yang berkaitan dengan aki dan sistem pengisian listrik di mobil.
Dengan alat ini, Anda bisa mengetahui nilai CCA (arus yang digunakan untuk stater), kondisi charging system, kondisi altenator dan yang pastinya kondisi aki itu sendiri.
Malah Anda akan di beri informasi lengkap tentang aki mobil Anda. Apakah kondisinya baik, perlu di cas ulang atau bahkan harus diganti.
Untuk hasil pengukurannya pun juga dapat di print out sehingga menjadi lebih jelas ketika Anda harus memutuskan untuk membeli aki baru.