Jumat, 03 Januari 2020

Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Aseksual dan Seksual

Kabid Dikdas
Ganggang bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Terdapat ganggang hanya mampu bereproduksi secara aseksual. Seperti Euglena, yang dapat melakukan pembelahan biner. Ada juga ganggang yang dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual, seperti Spirogyra. Spirogya bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi (pemutusan) sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Namun, ada juga ganggang (alga) yang bereproduksi baik dengan aseksual maupun seksual, hal ini dilakukan secara metagenesis. Arti metagenesis adalah pergiliran keturunan antara generasi gametofit (penghasil sel kelamin) dengan generasi sporofit (penghasil spora), seperti laminari dan Ulva. 

A. Proses Reproduksi Aseksual Ganggang (Alga) 

Reproduksi aseksual ganggang (alga)
Reproduksi aseksual pada ganggang terjadi dengan pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan spora vegetatif. Proses reproduksi aseksual adalah sebagai berikut... 
1. Pembelahan Biner
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada ganggang terjadi pada ganggang (alga) uniseluler, seperti Euglenoid, Chlorella, dan Pyrrophyta (ganggang api). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi dengan membujur. Pembelahan tersebut diawali dengan pembelahan inti, diikuti dari pembelahan sitoplasma. Dari satu sel induk yang dihasilkan ke dua sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru. 
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh ganggang. Bagian tubuh yang terlepas di tubuh induk tumbuh menjadi ganggang baru. Fragmentasi yang pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus. Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra, Macroctis, dan Laminaria.  
3. Pembentukan Spora Vegetatif 
Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan mendukung dan jumlah makanan mencukupi. Hal tersebut dapat terjadi pada ganggang (alga) yang bersifat uniseluler maupun yang multiseluler. Contohnya pada Hydrodictyon, Ulothrix, Chlamydomonas, dan Vaucheria

Contoh Siklus Hidup Chalmydomonas
1. Chlamydomonas dewasa yang berflagela dan berkromosan haploid (n). 
2. Di tahap reproduksi aseksual dimulai dengan menghilangnya flagela, selanjutnya terjadi pembelahan secara mitosis yang berlangsung sebanyak dua kali atau lebih sehingga menghasilkan sel anak yang berjumlah 4 atau lebih. 
3. Sel-sel anak membentuk dinding sel dan flagela yang menjadi zoospora. Jika dinding sel induk pecah, maka keluarlah zoospora yang dapat berenang. Zoospora kemudian tumbuh menjadi Chlamydomonas yang baru berhaploid (n). 
4. Jika persediaan makanan berkurang atau lingkungannya kering, Chalmydomonas akan bereproduksi secara seksual yang diawali dengan pembetukan gamet haploid (n) dengan pembelahan mitosis secara berulang kali. Gamet kemudian dilepaskan dari sel induk. 
5. Terjadi singami antara gamet yang berbeda jenis ((+) dan (-)) dengan menghasilkan zigot diploid (2n). 
6. Zigot kemudian membentuk selubung yang kuat dan resisten yang disebut dengan zigospora. 
7. Zigospora (2n) kemudian mengelami pembelahan yang terjadi secara miosis dengan menghasilkan empat individu baru yang haploid (n). 

B. Proses Reproduksi Seksual pada Ganggang (Alga)

Reproduksi seksual ganggang (alga)
Reproduksi seksual pada ganggang (alga) dapat terjadi secara konjugasi, singami, dan anisogami. Proses reproduksi seksual pada ganggang adalah sebagai berikut...
1. Konjugasi
Konjugasi adalah proses saling berlekatannya dua individu yang berbeda jenis, dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) dan juga kariogami (peleburan inti sel). Contohnya ganggang yang bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang. Mekanisme konjugasi pada spirogyra adalah sebagai berikut... 
  • Filamen Spirogyra yang berhaploid (n) yang berbeda jenis dengan saling berdekatan 
  • Sel-sel yang akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan merupakan jembatan konjugasi. 
  • Protoplasma sel yang satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-). 
  • Terjadi plasmogami, diikuti dengan kariogami 
  • Konjugasi menghasilkan zigospora yang berdiploid (2n). 
  • Zigospora (2n) membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 sel haploid (n). 
  • Dari 4 sel haploid yang kemudian dihasilkan, umumnya hanya terdapat satu yang dapat tumbuh menjadi benang Spirogyra baru. 
2. Singami
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama dengan bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)), yang kemudian diikuti dengan terjadinya peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid (2n). Contoh ganggang yang melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva. 
3. Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang ukuran dan bentuknya berbeda. Anisogami dapat berupa oogami, yakni masuknya sel gamet jantan yang berflagela (sperma) ke sel yang gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan inti. Hasil dari fertilisasi adalah zigot. Contoh ganggang yang melakukan oogami adalah Laminaria. 

Demikianlah artikel singkat mengenai Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Aseksual dan Seksual. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. 

Pustaka :
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 190-192.